The Chosen One Found Hand of Glory
The Chosen One, Harry Potter, baru-baru ini ditengarai
menemukan sebuah dark artefak, Hand of Glory. Salah seorang tim Hogwarts Weekly
kebetulan berada di tempat kejadian pada saat hal itu terjadi. Di tempat dan
waktu yang sama juga tampak Latisha Randle dan Rebecca Chadbourne, dua gadis
Ravenclaw.
Berdasarkan pengintaian yang dilakukan oleh tim kami,
sepertinya Harry Potter mendapatkan benda sihir hitam itu dari teman
seasramanya, Nigel Wolpert. Tim Hogwarts Weekly tak bisa mendengar apa
pembicaraan antara Harry, Nigel, Latisha dan Rebecca, dikarenakan sepertinya
mantra peredam suara sudah dipasang di sekitar mereka. Pada saat itu Nigel
seperti tampak ketakutan. Kemujdian ia mengeluarkan bungkusan kain dan ketika
dibuka betapa terkejutnya tim Hogwarts Weekly ketika menyadari itu adalah Hand
of Glory.
Hand
of Glory, hanya memberikan penerangan kepada pemegangnya. Akankah, penghuni
Gryffindor dan Ravenclaw ini sedang mempelajari sihir hitam? Ataukah, Harry
Potter, yang notabene telah berhasil mengalahkan The Dark Lord, Voldemort,
mulai tertarik pada benda-benda sihir hitam? Hingga berita ini diturunkan belum
ada tanda – tanda aneh dari keempat anak tersebut. Apakah Professor Ashlynn
Moonshine, selaku Kepala Sekolah saat ini sudah mengetahui hal ini? Atau
akankah beliau membiarkan adanya benda sihir hitam di dalam Hogwarts? Semoga
kasus ini segera menemui jalan keluar.
Is Peter Deverill Going To Be Music of Gianna Marie’s Heart?
Kabar berikutnya kembali datang dari salah satu Don Juan,
Peter Deverill. Setelah kepergian Hestia Carrow, tampaknya putra tunggal
Phibert Deverill ini mulai mengalihkan perhatiannya pada Gianna Marie, prefek
Gryffindor. Peter, yang terbiasa menerima perhatian dari gadis-gadis yang ada
di sekitarnya, tampaknya tidak tahan setelah ditinggalkan saudara kembar Flora
Carrow itu. Maka ketika Gianna Marie memasuki celah kosong di hatinya, Peter
pun mengalihkan pandangannya pada gadis itu.
Gianna Marie, yang dikenal dengan bakatnya dalam bermusik,
tampaknya memikat hati Peter dengan suara indahnya. Meskipun Gianna seringkali
tampak cengeng, tapi rupanya Peter terbuai dengan suaranya.
Mereka cukup sering terpergok di dalam berbagai kesempatan.
Meskipun sebelum Peter kembali ke Hogwarts, sesekali nampak Gianna tengah dekat
dengan Grant Sparkford, sahabat Peter, namun sepertinya Gianna bukanlah tipe
idaman Grant. Dan ketika Peter kembali ke Hogwarts, alangkah senangnya Gianna.
Bahkan menurut hasil investigasi, setelah kembalinya sang pujaan hati, Gianna
sampai-sampai kedapatan menyanyi dengan gitarnya di tepi Black Lake. Uh Oh...
Akankah mereka jadi pasangan musikal di Hogwarts Academy? Yang akan selalu
menyanyi dan juga menari layaknya drama India?
Grant Sparkford : The Real Don Juan of Hogwarts Academy
Grant Sparkford, nampaknya benar-benar menjaga image Don
Juan-nya. Setelah sebelumnya dikabarkan tengah terlibat cinta segitiga dengan
Flora Carrow dan Sylvia Melville, kini tim Hogwarts Weekly menemukan fakta
terbaru bahwa ternyata hubungan Grant dan Flora tak lebih dari sekedar sahabat
baik. Dan sepeninggal Sylvia Melville, tampaknya tak menyurutkan naluri lelaki
Grant. Meskipun di awal kepergian Sylvia, Grant tampak sulit untuk move on.
Lepas dari Sylvia, sering terlihat Grant mendekati Latisha Randle. Entah apa
yang sebenarnya terjadi diantara mereka, tapi sepertinya mereka cukup dekat.
Bahkan mereka kedapatan datang berdua di pesta Halloween beberapa waktu lalu.
Tapi, Latisha tampaknya berusaha keras untuk tidak tergoda
oleh pesona dan kharisma Sang Don Juan. Bahkan Latisha merupakan gadis pertama
yang berani menampar Grant karena telah menciumnya dengan sembarangan. Hmmm...
Belum jelas apa status hubungan dari keduanya, tapi sepertinya Grant kini
memiliki ‘mangsa baru’. Salah satu murid baru Ravenclaw, Hilary Erskine,
nampaknya mulai menyita perhatian Grant. Gadis cantik itu mempesona Sang Don
Juan dengan cara yang berbeda. Hal itu terbukti pada kejadian semalam dimana
Hilary baru saja dikerjai oleh Peeves. Grant, yang dikenal jarang membantu
orang lain jika tak menguntungkan dirinya, semalam dengan rela membantu Hilary
mengeringkan bajunya. Oo.. oow... Akankah Grant menemukan tambatan hatinya?
Ataukah ia masih ingin berpetualang lagi?