Selasa, 15 Desember 2015

Hogwarts Weekly, Wednesday, December 16th, 2015



The Chosen One Found Hand of Glory


The Chosen One, Harry Potter, baru-baru ini ditengarai menemukan sebuah dark artefak, Hand of Glory. Salah seorang tim Hogwarts Weekly kebetulan berada di tempat kejadian pada saat hal itu terjadi. Di tempat dan waktu yang sama juga tampak Latisha Randle dan Rebecca Chadbourne, dua gadis Ravenclaw.

Berdasarkan pengintaian yang dilakukan oleh tim kami, sepertinya Harry Potter mendapatkan benda sihir hitam itu dari teman seasramanya, Nigel Wolpert. Tim Hogwarts Weekly tak bisa mendengar apa pembicaraan antara Harry, Nigel, Latisha dan Rebecca, dikarenakan sepertinya mantra peredam suara sudah dipasang di sekitar mereka. Pada saat itu Nigel seperti tampak ketakutan. Kemujdian ia mengeluarkan bungkusan kain dan ketika dibuka betapa terkejutnya tim Hogwarts Weekly ketika menyadari itu adalah Hand of Glory.

Hand of Glory, hanya memberikan penerangan kepada pemegangnya. Akankah, penghuni Gryffindor dan Ravenclaw ini sedang mempelajari sihir hitam? Ataukah, Harry Potter, yang notabene telah berhasil mengalahkan The Dark Lord, Voldemort, mulai tertarik pada benda-benda sihir hitam? Hingga berita ini diturunkan belum ada tanda – tanda aneh dari keempat anak tersebut. Apakah Professor Ashlynn Moonshine, selaku Kepala Sekolah saat ini sudah mengetahui hal ini? Atau akankah beliau membiarkan adanya benda sihir hitam di dalam Hogwarts? Semoga kasus ini segera menemui jalan keluar.











Is Peter Deverill Going To Be Music of Gianna Marie’s Heart?

Kabar berikutnya kembali datang dari salah satu Don Juan, Peter Deverill. Setelah kepergian Hestia Carrow, tampaknya putra tunggal Phibert Deverill ini mulai mengalihkan perhatiannya pada Gianna Marie, prefek Gryffindor. Peter, yang terbiasa menerima perhatian dari gadis-gadis yang ada di sekitarnya, tampaknya tidak tahan setelah ditinggalkan saudara kembar Flora Carrow itu. Maka ketika Gianna Marie memasuki celah kosong di hatinya, Peter pun mengalihkan pandangannya pada gadis itu.

Gianna Marie, yang dikenal dengan bakatnya dalam bermusik, tampaknya memikat hati Peter dengan suara indahnya. Meskipun Gianna seringkali tampak cengeng, tapi rupanya Peter terbuai dengan suaranya.

Mereka cukup sering terpergok di dalam berbagai kesempatan. Meskipun sebelum Peter kembali ke Hogwarts, sesekali nampak Gianna tengah dekat dengan Grant Sparkford, sahabat Peter, namun sepertinya Gianna bukanlah tipe idaman Grant. Dan ketika Peter kembali ke Hogwarts, alangkah senangnya Gianna. Bahkan menurut hasil investigasi, setelah kembalinya sang pujaan hati, Gianna sampai-sampai kedapatan menyanyi dengan gitarnya di tepi Black Lake. Uh Oh... Akankah mereka jadi pasangan musikal di Hogwarts Academy? Yang akan selalu menyanyi dan juga menari layaknya drama India?












Grant Sparkford : The Real Don Juan of Hogwarts Academy

Grant Sparkford, nampaknya benar-benar menjaga image Don Juan-nya. Setelah sebelumnya dikabarkan tengah terlibat cinta segitiga dengan Flora Carrow dan Sylvia Melville, kini tim Hogwarts Weekly menemukan fakta terbaru bahwa ternyata hubungan Grant dan Flora tak lebih dari sekedar sahabat baik. Dan sepeninggal Sylvia Melville, tampaknya tak menyurutkan naluri lelaki Grant. Meskipun di awal kepergian Sylvia, Grant tampak sulit untuk move on. Lepas dari Sylvia, sering terlihat Grant mendekati Latisha Randle. Entah apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka, tapi sepertinya mereka cukup dekat. Bahkan mereka kedapatan datang berdua di pesta Halloween beberapa waktu lalu.


Tapi, Latisha tampaknya berusaha keras untuk tidak tergoda oleh pesona dan kharisma Sang Don Juan. Bahkan Latisha merupakan gadis pertama yang berani menampar Grant karena telah menciumnya dengan sembarangan. Hmmm... Belum jelas apa status hubungan dari keduanya, tapi sepertinya Grant kini memiliki ‘mangsa baru’. Salah satu murid baru Ravenclaw, Hilary Erskine, nampaknya mulai menyita perhatian Grant. Gadis cantik itu mempesona Sang Don Juan dengan cara yang berbeda. Hal itu terbukti pada kejadian semalam dimana Hilary baru saja dikerjai oleh Peeves. Grant, yang dikenal jarang membantu orang lain jika tak menguntungkan dirinya, semalam dengan rela membantu Hilary mengeringkan bajunya. Oo.. oow... Akankah Grant menemukan tambatan hatinya? Ataukah ia masih ingin berpetualang lagi?